Kritik Paus Terkait Natal: Kaya Hadiah dan Ucapan, Namun Miskin Iman dan Kemanusiaan

Peristiwa kelahiran Yesus menunjukkan kepada kita bahwa “Tuhan tidak memandang kita rendah, Ia tidak mengabaikan kita, Ia juga tidak jijik oleh kesengsaraan kita”, jelasnya.

Dalam peristiwa Natal kita menemukan bahwa Ia mengenakan Tubuh kita, memiliki sifat kita dan mengalami kondisi kita. Kecuali, dalam hal dosa, Tuhan mengambil semua yang kita miliki, apa danya, tegas Paus.

Dengan demikian, urai Paus, Natal adalah pesta Cinta yang berinkarnasi di mana Yesus Kristus adalah terang umat manusia yang bersinar dalam kegelapan, memberi makna bagi keberadaan manusia dan seluruh sejarah.

Bapa Suci mendesak umat Kristiani untuk bersiap menyambut Natal dengan bermeditasi sedikit dalam keheningan di depan ranjang bayi dalam semangat Santo Fransiskus dari Assisi, membiarkan diri kita bertanya-tanya tentang cara “luar biasa” di mana Tuhan ingin datang ke dunia untuk dilahirkan kembali.  Natal, tambahnya, akan membangkitkan kelembutan dalam diri kita.

Diolah dari vaticannews oleh pb-5

BACA JUGA:
Si Kontroversial Itu Telah Pergi: Mengenang 3 Hari Kepergian Bupati Lembata
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More