Kritik Paus Terkait Natal: Kaya Hadiah dan Ucapan, Namun Miskin Iman dan Kemanusiaan
Pada kesempatan audiensi itu, Paus menjelaskan bahwa Natal mengundang kita untuk merenungkan dua hal.
Pertama, di satu sisi, ada drama sejarah, di mana pria dan wanita, yang terluka oleh dosa, terus mencari kebenaran, belas kasihan dan penebusan.
Kedua, pada sisi lain, ada kebaikan Tuhan, yang telah datang kepada kita untuk mengkomunikasikan kepada kita Kebenaran yang menyelamatkan dan membuat kita ikut serta dalam persahabatan-Nya dan hidup-Nya. Ini semata-tama merupakan anugerah murni dari Tuhan, sebab tidak ada sesuatu yang pantasi kita dapatkan, urai Paus, sebagaimana diberitakan Vatikannews.
Lalu, Paus menerangkan, kesederhanaan dan kemanusiaan Natal dapat menghilangkan dari hati dan pikiran pesimisme yang telah menyebar hari ini karena pandemi.
Sebab, dalam kesederhanaan dan kemanusiaan Natal kita menemukan kembali dan menjadi sadar bahwa Anak yang rendah hati dan miskin, tersembunyi dan tidak berdaya adalah Tuhan Sendiri. Tuhan yang menjadi manusia bagi kita.
Oleh karena itu, Paus mendorong agar kita tidak membiarkan diri dibebani oleh kekalahan, kegagalan, dan rasa kebingungan yang meresahkan.