
Korban Bencana Tanah Bergerak di Wae Munting Butuh Bantuan (2)
Sabtu (26/3) Benyamin dibantu warga kampung Wae Munting membongkar kerangka atap rumahnya. Ini dilakukan untuk menyelamatkan kayu dan atap sink yang masih layak dipakai selanjutnya.
Minggu (27/3) petang kemarin, Sejumlah Wartawan menemui mereka di teras rumah yang telah roboh itu.
Berkain sarung dan baju kemeja di tubuhnya, Benyamin mengisahkan pengalaman pahit yang telah menimpanya. Tak lama berselang, istrinya Ermilinda Ermi (37) muncul dari rumah tetangga. Ia datang sembari menggendong anaknya yang masih berusia 11 bulan.
Berjalan pelan di atas puing-puing bangunan runtuh lalu mendekati sang suami yang sedang berkisah seputar bencana di depan kamera.
Pasutri muda ini tak mampu menahan tangis. Air mata membuncah dari bola mata Ermilinda yang bening tatkala suaminya berkisah tentang cobaan hidup yang merundung mereka.
Kini Benyamin bersama istrinya menumpang di rumah tetangga samping rumah mereka yang telah roboh. “Kami tak bisa berbuat apa lagi. Hasil usaha kami bertahun-tahun sia-sia”, ungkap Benyamin. *(Robert Perkasa) Bersambung..