
Korban Aksi Intoleransi Cidahu, Laporkan Kapolsek Cidahu ke Propam Polri dan Pelaku ke Bareskrim serta Komnas HAM
JAKARTA, Pojokbebas.com – Korban kasus intoleransi beragama di Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat, yang juga pemilik Villa, Yohanes Wedi, didampingi oleh kuasa hukum mendatangi Divisi Propam Polri, Kamis (17/5).
Kehadiran mereka di Divisi Propam Polri untuk mengadukan beberapa pihak terkait, yang diduga terlibat dalam insiden Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat, diantaranya Kapolsek Cidahu, AKP Endang Slamet.
AKP Endang diadukan lantaran diduga tidak profesional dalam menjalankan tugasnya seagai Kapolsek yang dinilai tidak melindungi para korban malah membiarkan para pelaku melakukan aksi perusakan Villa dan pembubaran paksa ret-ret remaja Kristen hingga merusak simbol-simbol keagamaan.
“Kami sudah melaporkan Kapolsek Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat, AKP Endang ke Propam Mabes Polri, atas ketidak-profesionalan Kapolsek dalam kejadian tanggal 27 Juni 2025 di Desa Tangkil, Cidahu,” kata kuasa hukum Yohanes Wedi di Mabes Polri, Kamis (17/7).
“Kami menduga kapolsek cidahu sukabumi pada saat adanya pembubaran retret di suka bumi menurut kami, diduga Kapolsek AKP Endang Selamet tidak profesional dan tidak netral. Bahkan Kapolsek sempat mengatakan, tempat ini atas nama undang-undang kami tutup. Dan juga mengatakan seperti video yang beredar bahwa tempat ini telah digunakan di luar dari agama kita,” kata kuasa Wedi.
“Artinya ini justeru memancing, memanasi masyarakat sehingga masyarakat chaos. Seharusnya seorang Kapolsek yang bisa mengademi, atau bisa mengayomi atau pun bisa menghadang peristiwa tersebut, menurut kami malah sebaliknya,” lanjut kuasa hukum korban Yohanes Wedi.
Tak hanya itu, empat orang yang dilaporkan secara pidana oleh pihak korban ke Mabes Polri.
Laporan pidana itu berupa penistaan agama, dan juga kekerasan terhadap anak
“Kami membuat laporan polisi terhadap Kepala Desa, RT, dan tersangka yang sudah ditahan dengan delik penistaan agama. Kami merasa bahwasannya penistaan agama ini diangkat karena ada di bukti-bukti kami. Kami duga RT, ada tokoh agama juga, salah satu Ketua PAD Partai Pusat.