Kopdit Pintu Air, Dari Rotat Nian Tana Sikka Untuk Nusantara
Oleh Walburgus Abulat (Wartawan Pojokbebas.com)
Pada awal berdirinya, baru ada 50 orang yang menjadi anggota UBSP tersebut. Mereka yang menjadi anggota perdana itu adalah Robertus Belarminus, Markus Mado, Paskalis Valentinus, Paulus Moa, Maria Densiana, Yuvensius Nurak, Wandelinus Botu, Aleksia Jawa, Yuliana Laju (Tarik Diri), Maria Modesta, Davit Rawin, Yohanes Moa, Yuliana Susana,Romanus Bura, Ludgarda Neang, Maria Goreti, Selestina Bunga, Fransiska Pare, Fransiska Nita (tarik diri), Agustinus Nurak, Xaverius Desa, Agustina Kuki, Lusia Lio, Feliksius Wajong, Fransisko Pedor,Wenseslaus Woga, Firmina Ripu, Marselinus Nurak, Dominikus Htong,Kristianus Nubar, Yakobus Jano, Markus Mitan Laro, Yustinus Nurak, Maria Yustina, Apolonia Lio, Getrudis Neot, Kasianus Jalong, Klemensia Bura, Samuel Mitan, Maria Imakulata, Maria Emilia, Marianus Wara, Martha Donata, Arnoldus Yansen, Germanus Noeng, Veronika Bunga, Aleksius Lolon, Anselmia Bunga, Paula Paskela (Tarik Diri)
Karena masih taraf belajar, keberadaan UBSP ini didampingi Yayasan Pembangunan Masyarakat (Yaspem) sebuah LSM yang berada di Kabupaten Sikka. Yaspem menginginkan UBSP ini dibagi menjadi 2 kelompok. Keinginan tersebut ditolak para anggota. Tahun berikutnya yakni pada tanggal 6 Agustus 1996 UBSP Pintu Air mendaftarkan diri menjadi calon anggota BK3D NTT-Timur (sekarang Puskopdit Swadaya Utama). Kurang lebih 2 tahun UBSP Pintu Air menjadi calon anggota.