Komunitas Seni Indonesia Ditengah Pandemi
Pojok milenial ini di khususkan untuk siswa/i SMP dan SMA yang mau mengembangkan bakat menulisnya
“Dan yang bikin aku betah di sini tuh rasanya temennya banyak. Gak cuma bahas art tapi bisa nyambung karena satu fandom… pokoknya ga sesepi di IG,” ujarnya.
Uniknya, ia rasa tidak ada perubahan yang bisa dikatakan buruk yang ia alami selama pandemi ini. Selain tidak bisa berpergian ke mana-mana, tidak ada perubahan negatif pada dirinya sebagai seorang seniman.
Yuuka berharap agar komunitas seni di Indonesia lebih dihargai dan dilirik oleh masyarakat luas sebagai platform bisnis. “…juga bukan cuma sekadar meremehkan : suka gambar gitu doang gw mah bisa,”ucap Yuuka.
Selama masa Pandemi Covid 19 ini komunitas seni di Indonesia, khususnya di Twiter, dapat terlihat dengan jelas telah berubah selama pandemi ini. Arus seni menjadi lebih deras karena waktu luang yang mereka dapatkan selama karantina.
“Untuk para seniman lainnya, pesanku jangan cuma gambar doang! Menurutku seniman harus punya skill sampingan juga entah menulis atau sosial. Dan jangan sampai hobi gambar malah bikin pendidikan kalian terbengkalai,” pesan Fahir. Ia memang merupakan salah satu seniman senior dalam komunitas tersebut.