Komunitas Seni Indonesia Ditengah Pandemi
Pojok milenial ini di khususkan untuk siswa/i SMP dan SMA yang mau mengembangkan bakat menulisnya
Angel berharap kedepannya seniman – seniman di Indonesia makin dihargai dan tidak dianggap remeh. “Abis pandemi ini selesai…. Ya pengen ketemu teman-teman gitu, atau jalan bareng sama keluarga,” harapnya.
Ris (15), seorang pelajar Sekolah Menengat Pertama (SMP) dari Jakarta, bercerita bahwa hobi menggambarnya tumbuh di tengah pandemic Covid 19. “Hobi menggambar saya tidak mungkin tumbuh dan bisa bergabung dengan komunitas seni mural bila pandemi Covid ini tidak ada,”ujarnya.
Selama masa Pandemi Covid 19, setiap harinya Ris menggambar selama 10 jam adan bahkan sampai lelahbetul baru berhenti menggambar. Padahal sebelum pandemi ia jarang menggambar dan hanya mencoret-coret tidak jelas. “Iya nih heran juga kok jadi produktif gini,” ucapnya.
Seperti Angel, Ris juga berharap ke depannya seniman semakin dihargai lagi. Semoga tidak ada lagi orang yang mencuri karya seniman dan mengaku sebagai miliknya. “Oh iya, semoga kita dijauhkan dari teman yang kalau minta digambarin maunya gratis,” canda Ris.