Kolaborasi Gerakan Pemuda Katolik  Sebagai Agen Moderasi Beragama Dan Akselerasi Memperkuat Ekonomi Kader

Oleh: Atanasius Dula, S.A.P,  

Catatan Penutup

Pemuda Katolik Komda Kepri sedang mempersiapkan agenda organisatoris yakni Muskomda. Perhelatan Muskomda ke-IV ini merupakan ajang refleksi organisasi untuk meneropong sejauh mana Komda Kepri membawa panji-panji organisasi melintasi periodisasi kepengurusan, sesuai dengan AD/ART organisasi. Ajang Muskomda juga harus dimaknai sebagai sarana intropeksi kader, sejauh mana kader-kader pemuda Katolik Komda Kepri memberi diri dalam semangat pelayanan di medan misi Komda Kepri, dan memancarkan wajah Yesus di tengah dunia sebagai garam dan terang. Sebab, bila kader-kader pemuda Katolik Komda Kepri hanya berhenti melihat diri sebagai Pemuda dengan gelora semangat dan segudang karya, tetapi melupakan identitas utuh sebagai Pemuda Katolik, maka ia akan terjebak pada aktivitas tanpa makna, dan terjerumus dalam verbalisme semu.

Muskomda Kepri kali ini, juga akan melahirkan pemimpin-pemimpin baru yang siap melanjutkan misi pelayanan, sebagaimana yang telah di rajut oleh kepengurusan sebelumnya. Mencermati Tema Muskomda yang sengaja dibedah di atas, Penulis memberikan beberapa catatan yang merupakan buncahan asa, agar estafet kepengurusan kali ini bukan dimaknai sebagai ajang untuk mengejar prestise semata (biar bisa dipanggi “Ketua”), tetapi harus mampu mewujudkan visi besar Pemuda Katolik secara Nasional, yang tertuang dalam Grand Design Gerakan Nasional Pemuda Katolik.

  1. Almarhum Uskup Pangkalpinang (Mgr. Hilarius Moa Nurak, SVD) pernah mengatakan, bahwa: “perubahan itu ber-risiko, tetapi kalau tidak berubah, akan lebih ber-risiko”. Kata-kata itu mau mengingatkan kita bahwa Kolaborasi Gerakan Pemuda Katolik yang diangkat menjadi tema Muskomda, bukan sekadar slogan semata, tetapi menuntut sebuah perubahan paradigma berpikir untuk menerjemahkan visi besar organisasi ke dalam tindakan-tindakan konkret organisatoris, di tengah pusaran zaman yang begitu cepat. Perubahan paradigma berpikir ini harus dimulai dari diri sendiri, dan berkembang dalam tubuh organisasi, untuk berani bertransformasi dalam kerangka “Reborn and Grow Further”. Untuk mencapai visi besar itu pula,  Pembangunan Dan Penguatan Etalase Politik Katolik Dan Etalase Politik Konsolidasi harus menjadi goal setting bagi setiap kader Pemuda Katolik pada setiap tingkatan, Konsolidasi Organisasi Berbasis Potensi dan Sumber Daya Kader juga harus dibenah, serta Struktur Resmi Organisasi pada setiap tingkatan akan didorong dengan metode kerja yang lebih terukur, sehingga kelak, Pemuda Katolik dikenal luas sebagai motor penggerak perubahan, sekaligus memastikan bahwa proses perubahan sesuai dengan tuntutan jaman dalam konteks pembaruan dan pembangunan Gereja dan Tanah air.
  2. Sebagai organisasi Kepemudaan yang membawa nama Katolik, dan berjanji untuk selalu mengutamakan persatuan, kekeluargaan, dan toleransi; maka Pemuda Katolik Komda Kepri memiliki tanggungjawab moral dan berperan serta mendedikasikan diri sebagai Agen Moderasi Agama, sebagai wujud konkrit ikhtiar kolektif komponen anak bangsa, untuk mempertahankan, memelihara, dan menguatkan sendi-sendi kehidupan berbangsa yang merupakan kekayaan dan jati diri bangsa Indonesia di tahun toleransi ini.
  3. Melalui Grand Design Gerakan Nasional Pemuda Katolik, kita memperoleh gambaran bahwa upaya untuk membangun Konsolidasi Organisasi Berbasis Potensi dan Sumber Daya Kader, dimulai dengan proses clustering potensi dan sumber daya kader. Seluruh kader dari level termuda dan terbasis hingga alumni akan dikelompokan berdasarkan potensi minat serta kesiapan kompetensi. Upaya Clustering kader ini, pada gilirannya akan mempermudah mesin organisasi melakukan pemetaan kader dalam rangka distribusi dan konsolidasi jejaring, sebagai bagian integral dari pembanguan dan penguatan etalase politik Katolik dan etalase politik konsolidasi.
  4. Sebagai organisasi kader, Pemuda Katolik juga memperhatikan proses regenerasi kepemimpinan di semua tingkatan. Regenerasi kepemimpinan yang berjalan teratur dan terencana, diharapkan dapat melahirkan Kader Pemuda Katolik yang potensial dan menjadi pemimpin bangsa masa depan. Tanpa regenerasi kepemimpinan yang baik, akan dapat menyebabkan kondisi kemunduran dan tumpulnya kreatifitas berorganisasi itu sendiri.
BACA JUGA:
PPK Komcab dan Anak Cabang se-Jakarta Barat Periode 2021-2024 Dilantik, Berharap Pro Bono Publico Terwujud

Muskomda ke-IV kali ini, semoga melahirkan kader-kader potensial yang siap membangun Kolaborasi Gerakan Pemuda Katolik Sebagai Agen Moderasi Beragama Dan Akselerasi Memperkuat Ekonomi Kader, sebagaimana yang digelorakan dalam tema besar Muskomda Kepri.

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More