Kokak si Tukang “Joak”

Oleh : Bernadinus Steni (Penggiat Standar Berkelanjutan)

(Berbahagialah penemu matematika karena jasanya terus dikenang). Nah, pada momen-momen genting ini, Kokak sontak jadi pembawa berita. Perannya mengisi selisih waktu sekian jam dari lembaga Quick Count tenar punya Denny JA, Muhammad Qodari dan bintang survey lainnya.

Lembaga-lembaga ini dikendalikan norma agar tidak nyerocos sembarangan saat perhitungan sedang berlangsung. Kokak tidak. Dia terbang kemana-mana mengirimkan desas desus. Tiap letupannya disimak dengan desiran. Modalnya hanya sayap dan suara lantang. “Kokak..kak..kak..komprak komprek…” Dan seterusnya. ,

Maka tibalah pada perhitungan itu di suatu kampung. Masing-masing kubu mengklaim kemenangan. Konon dalam sekejap suara kokak ikut berubah mengikuti trend politik.

Satu PASLON yang disebut paket “KONTAN” versus PASLON lain yang mengambil singkatan “MAKMUR” masing-masing ngotot paling hebat dan tentu saja menang. Kokak bertengger di dekat rumah salah satu pendukung paslon.

Sekonyong-konyong ia menjelma jadi peramal, “KONTAN, iyo” “MAKMUR, toe”. Tidak hanya disitu. Katanya untuk mereka yang kalah, dia selipkan ejekan “bodoh”. Aduhh makkk !!

BACA JUGA:
Politik Makhluk Halus
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More