Syahdan, Kokak adalah salah satu dari narator itu. Burung ini berisik dan lantang pula. Dia cukup sering dijumpai di Flores. Habitat alaminya adalah hutan kering subtropis atau tropis, yang umum dijumpai di Flores dan pulau-pulau kering lainnya.
Yang agak mengejutkan, nama Inggrisnya keren. Helmeted Friarbird, burung biarawan berhelm. Lebih takjub pula bahasa ilmiahnya, Philemon buceroides.
Bertentangan dengan namanya yang mengasosiasikan kekudusan, burung ini justru dikenal sebagai tukang gosip. Entah sejak kapan kokak jadi idola pencari kabar nasib. Tak ada yang tahu.
Mungkin seiring dengan makin ramainya ilmu pialang di berbagai bidang. Ekonomi, misalnya, dengan pialam saham. Kemudian politik, dengan pialang partai, jabatan, kekuasaan.
Peran Kokak agak mirip dengan tokek. Lengkingan mereka menentukan asa orang: antara senang atau ambyar. Pada perhentian terakhir, Tekek…!! Seperti tanda titik. Jika berseberangan dari harapan, tamatlah impian petualang peruntungan.
Lucunya, daftar belanja ramalan untuk binatang-binatang ini cukup banyak. Dari urusan karier sampai cinta. Hebat, bukan. Kita berdoa, jangan sampai mereka dimusnahkan penolak bida’ah, karena dianggap sebagai pesaing sejumlah ayat penabur cinta.