Kok, Sibuk Urus Jilbab?

Oleh Tarsisius Gantura*

Ke depan, guru wajib menjadi pemilik dan pembentuk kurikulum. Bukan sebagai pelaksana lagi. Guru harus menjadi fasilitator ulung dari berbagai sumber pengetahuan. Kompetensi seorang guru menjadi penentu kualitas pengajaran. Dengan harapan bahwa sekolah akan menjadi tempat penanaman rasa senang belajar siswa.

Hayu, mulailah untuk berpikir secara menyeluruh. Bukan saatnya lagi berpikir parsial yang hanya mengurus hal-hal receh. Dari pada hanya mengurus busana jilbab, lebih baik mengurus akhlak yang menjadi landasan karakter baik. Bergegaslah untuk maju!***

 

*Penulis dan pegiat literasi dini pada sebuah media anak di Jakarta. Menyelesaikan studi filsafat (S1) di STF DRIYARKARA JAKARTA. Dan menyelesaikan pendidikan mater (S2) dalam bidang Ilmu Pendidikan & Bahasa di Universitas Indraprasta, Jakarta. 

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More