Koalisi Sipil Nilai RPP Manajemen ASN Hidupkan Kembali Dwifunfsi ABRI

“Namun, jabatan struktural tersebut malah ‘diserobot’ oleh para militer aktif, sehingga ini akan berujung pada demotivasi kerja para ASN,” tandasnya.

Al A’raf meminta masyarakat, khususnya ASN, jangan mau dibodohi dengan konsep resiprokal, pemerintah yang mengklaim ASN juga mengisi jabatan di TNI/Polri hanyalah pembodohan.

“Sudahlah jangan kita dibodohi terus. Kalau militer TNI aktif bisa jadi pejabat, dirjen. Pertanyaan saya, PNS apa bisa jadi kapolda atau pangdam? Kan gak bisa. Jangan bodoh-bodohi kita lah,” tegasnya.

“Resiprokal itu gak ada, itu kan pemanis-pemanis, PNS bisa kok kerja di divkum (Divisi Hukum Polri), emang bisa PNS jadi kadivkum? Gak bisa,” katanya.

“Orang polisi yang mau jadi kadivkum aja banyak, pusing. Tentara juga banyak pengin jadi pangdam, pusing. Jadi gak apple to apple,” imbuhnya.

Direktur Eksekutif Human Rights Working Group (HRWG) Daniel Awigra menduga ada upaya sekuritisasi di balik RPP yang sedang digodok KemenPANRB ini.

Daniel mengatakan sekuritisasi adalah konsep menjadikan semua di luar isu keamanan dan pertahanan turut menjadi domain militer, karena dengan begitu, TNI/Polri bisa masuk ke ranah sipil dengan dalih menjaga keamanan dan pertahanan negara.

BACA JUGA:
OMK Kristus Raja Maumere Bagikan Damai Natal dan Sukacita Tahun Baru kepada Umat Lintas Agama
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More