Kita adalah Keluarga

Oleh Dionisus Ngeta (Koordinator Program Panti Santa Dymphna Maumere)

Kelima, pendekatan gizi.  Perhatian terhadap ketahanan dan kesehatan fisik juga merupakan komitmen lembaga. Tubuh yang sehat juga merupakan prasyarat kesehatan jiwa. Karena itu asupan gizi klien adalah salah satu aspek yang juga sangat diperhatikan untuk ketahanan dan kesehatan fisik klien. Difabel mental mendapat tiga kali (3x) makan dalam sehari ditambah dengan munum siang setelah kegiatan terapi.

Keenam, selain aspek gizi, kebersihan fisik difabel mental dan kebersihan lingkungan panti/yayasan juga selalu diperhatikan secara saksama. Setiap hari difabel mental mandi, didampingi perawat shift dan tenaga psikologi. Hari Kamis setiap minggu adalah hari perawatan fisik klien secara total. Klien dimandikan, rambutnya dikeramas, kutu-kutunya dibersihkan, gigi mereka disikat dan kuku mereka dipotong. Sementara hari Rabu adalah hari pembersihan  umum seluruh lingkungan panti dan yayasan.

Berkaitan dengan bagaimana difabel mental berada di Panti Santa Dymphna, dijelaskan bahwa pada umumnya mereka dihantar oleh keluarga, selain itu oleh individu, kelompok, atau instansi tertentu seperti Dinsos, Kepolisian, aparat pemerintah desa dan tukang ojek. Juga yang terlantar di jalanan sekitar kota Maumere dijemput oleh lembaga.

BACA JUGA:
Varian Baru Virus Corona Masuk India, 6 Kasus Ditemukan
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More