
Kisah Perjuangan Situasi Terbatas Siswa SLB Karya Murni Ruteng Bikin Warga Reo Berlinangan Air Mata
Oleh Walburgus Abulat (Wartawan, Kolumnis, dan Penulis Buku Karya Kemanusiaan Tidak Boleh Mati)
Para siswa sungguh menyanyi dari hati. Meski kondisi fisik mereka terbatas karena mengalami tuna netra, namun hal itu tak mengendorkan semangat mereka untuk bangkit.
Alunan suara mereka yang aduhai membuat suasana perayaan Misa Mingguan ini semakin mendekatkan umat dengan Tuhan. Umat menunjukkan sikap serah diri yang total pada kehendak Allah.
Susana sikap sikap serah diri yang total pada kehendak Allah semakin terasa, tatkala beberapa siswa SLB yang mengalami tuna netra menjalankan tugas liturgis seperti membawakan bacaan pertama, bacaan kedua, masmur antar bacaan, torok persembahan, dan organis dengan sangat bagus.
Para SLB yang dipercayakan untuk menyukseskan liturgis di antaranya Ramilianus Nenggor (Bacaan 1), Reineldis Fanti (bacaan 2), Geovani Laura Enje (pemazmur),Viktorianus Moreno (torok), dan doa umat yang dinyanyikan oleh tiga siswa dibawakan oleh Maria Viola Din, Geovani Laura Enje, dan Anjela Sepriani Putri. Organis dipercayakan kepada Patrisius Kesi Stoner.
