Kisah Pengasingan Bung Karno di Ende, Taman Renungan Pancasila Jadi Inspirasi Elemen Warga Lintas Agama
Laporan Walburgus Abulat (Wartawan Pojokbebas & Florespos, dan Penulis Buku)
“Setiap hari selalu ada warga lintas agama dari pelbagai daerah di Flores yang mengunjungi Taman Renungan Bung Karno ini. Mereka ke sini untuk menggali pelbagai nilai yang telah diletakkan oleh Bung Karno sebagai fondasi kokoh untuk kehidupan berbangsa dan bernegara,” kata Nus.
Nus menambahkan bahwa dari data yang dimilikinya juga diketahui, para pengunjung yang menimba inspirasi di Taman Renungan Bung Karno di Ende, tak hanya berasal dari Flores dan Lembata, tetapi juga dari sejumlah provinsi di Indonesia, bahkan ada yang dari luar negeri.
“Tujuan mereka ke sini sama yakni untuk melihat dari dekat jejak-jejak sejarah yang telah diletakkan oleh Bung Karno selama Sang Proklamator itu menjalani pengasingan di Kota Ende selama empat tahun sejak tahun 1934 hingga 1938,” kata Nus.
Sekilas Taman Pengasingan Bung Karno, Situs Rumah Pengasingan,dan Serambi Soekarno
Pertama, Taman Renungan Bung Karno terletak di Jalan Soekarno, Kelurahan Kota Raja, Kecamatan Ende Utara. Pada tanggal 28 Desember 1933, Gubernur Jenderal Pemerintah Kolonial Hindia Belanda De Jonge mengeluarkan surat keputusan pengasingan Ir. Soekarno sebagai tahanan politik ke Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur.