
Kisah Mama Veronika Naus, Penenun Songke dari Pantai Selatan Manggarai
Menenun baginya merupakan mata pencaharian pokok untuk menghidupi keluarganya. Mereka tidak memiliki sawah seperti petani yang lainnya. Ia akui bahwa pendapatannya dari hasil menenun tidak menentu.
Sehelai kain Songke asli ditenun selama satu bulan lalu dijual seharga Rp 600.000. Kalau ada pesanan, harganya bisa sampai Rp 700.000. Sedangkan sehelai kain tenun jenis Surak (lipa Todo) ditenun selama 10 hari, harga lebih murah.
Mama Veronika juga menjelaskan bahwa proses menenun kain Songke lebih rumit dan lebih lama ketimbang jenis kain tenun yang lain. Rumit dan lama karena kain Songke terlalu banyak motif.

Bahan mentah dibeli
Selain bahan kain tenun, peralatan tenun pun ternyata ada yang dibeli. Misalnya, kerempak dan jangka. Harganya kisaran Rp 150.000. Bagusnya, baik benang maupun peralatan tenun banyak tersedia di kampung-kampung penenun.