Kisah Mahasiswa El Bajo Menjaring Sunset dengan Kopi di Puncak Waringin

Ingin jadi orang sukses

Ditanya  apa motivasinya menjual kopi di tengah gemerlap malam kota Labuan Bajo, Lian membentangkan kisah inspiratif ini.

“Saya anak sulung. Orangtua petani. Biaya kuliah saya semester pertama hampir sebelas juta rupiah. Saya ingin jadi orang sukses”, sahutnya datar.

Makin dalam kisahnya. Sejak empat bulan lalu, ia menekuni kerja serabutan sepulang kuliah. Menjual kopi di puncak Waringin dan Marina waterfront city hingga bukit Silvia Labuan Bajo.

Pagi hari ke Kampus pukul 08.00 – 12.00 Wita. Kuliah sore pukul 13.00-16.00 Wita.

Bermodalkan sepeda motor, keranjang dan sebuah termos. Ia keluar dari zona nyaman. Menangkap peluang di jantung ibukota. Pergi petang, pulang malam.  Dengan kopi, ia menyapa Melayani warga kota super premium dengan kopi. Penikmat kopi umumnya kalangan pegawai dan juga anak-anak milineal.

Ia sajikan menu minuman sesuai selera pengunjung. Top White, Gula Aren, Kopi Kapal Api, Kopi Manggarai, Cappuccino, New Coffe, teh dengan harga Rp 5000/gelas serta susu Indo Milk  Rp 7000/gelas.

BACA JUGA:
Gegara Komentar Donald Trump, Sekjen NATO Berang
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More