Kisah Haru Perantau Bertemu Keluarga Berkat Facebook

“Setelah itu saya jalan-jalan kiri kanan selama 3 tahun bekerja serabutan di Bima”, kenang Sakarias saat berbincang ria dengan Pojokbebas.com di dalam angkutan pedesaan DAMRI  Werang-Labuan Bajo, Sabtu (23/7/2022) siang, Wita.

Bosan tinggal di Bima. Tahun 2000, Sakarias mengadu nasib ke Kabupaten Donggo.  Di sana, ia bekerja sebagai buruh proyek pada sebuah CV. Walau dengan upah seadanya, namun ia survive berkat kejujuran dan ketekunanan. Itu pula sebabnya ia dipercaya sebagai buruh tetap di CV itu sejak tahun 2000 sampai sekarang.

Kisah Haru Perantau Bertemu Keluarga Berkat Facebook

Sakarias Selamat (56) Perantau ulung asal Desa Watu Panggal saat berbincang dengan Pojokbebas.com di dalam angkutan pedesaan DAMRI Werang-Lavuan Bajo, Sabtu (23/7/2022). Foto/Robert Perkasa

 

“Saya bekerja sebagai buruh proyek dengan sistem borongan per kubik. Saya dipercaya hingga bisa bekerja selama puluhan tahun di CV tempat saya bekerja”, ujarnya.

Ia menambahkan, hasil dari pekerjaannya itu bisa menghidupi keluarganya. Bahkan bisa membangun rumah sendiri walau sederhana. Hirup udara nusantara bersama gadis manis Toronggilu, Kabupaten Donggo, Nusa Tenggara Barat.

BACA JUGA:
Dukung Pasangan Hery-Heri, Warga Lao Jemput Heri Ngabut di Rumahnya
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More