Dalam bidang olah raga, khususnya Bola Kaki dan Bola Volley, SMAK selalu menjadi ‘langganan juara’. Tim Bola Kaki SMAK tempo doeloe, sangat ditakuti dan diperhitungkan oleh tim lawan dalam pelbagai turnamen. Kesebelasan Loyola selalu tampil menghibur dan memberikan ‘warna’ yang berbeda. Bahkan ketika beberapa di antara mereka mengikuti pertandingan dalam rangka merayakan Natal dan Paskah di paroki-paroki, penonton sudah bisa menebak bahwa ‘pemain yang hebat’ itu pasti siswa SMAK St. Ignatius Loyola.
Hal yang sama terjadi di bidang musik. Performa Grub Band Loyola selalu mengundang ‘decak kagum’ dari publik penonton. Acara ‘Show Band’ yang difasilitasi oleh Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), tak pernah sepi peminat. Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa anggota (kru) Loyola Band, menjadi ‘idola’ anak-anak remaja kala itu. Loyola band benar-benar menjadi ‘Band rujukan’ dan bisa menginspirasi penonton untuk menekuni dunia itu.
Ketiga, pengembangan kepribadian (aspek mental dan kerohanian). Selain sebagai ‘wadah menimba ilmu’, SMAK St. Ignatius Loyola, rupanya telah menjelma menjadi medan pengaktualisasian pelbagai potensi yang ada dalam diri siswa. Lembaga ini berhasil mengkreasi ruang yang luas agar siswa boleh ‘berproses’ secara bebas dan kreatif. Iklim pembinaan yang demokratis memungkinkan para siswa ‘tampil percaya diri’ di depan publik.