DALAM sebuah obrolan santai, seorang teman bertanya kepada saya: “Mengapa teman tertarik untuk menulis tentang SMAK St. Ignatius Loyola”. Sambil tersenyum saya menjawab: “Saya adalah alumni sekolah ini. Kebetulan, pada Juli 2023 ini, almamater saya ini akan merayakan pesta Pancawindu (40 tahun). Saya ingin menyemarakan momen itu melalui festival gagasan di ruang publik”.
Saya tidak punya cukup uang, emas, dan perak untuk disumbangkan kepada ‘eks ibu asuh itu’. Saya hanya bisa menyalurkan gagasan sekenanya terkait pesona dan keunikan lembaga itu berdasarkan cakrawala pemahaman saya yang serba terbatas. Hanya dengan ‘kerja kecil’ semacam itu, saya bisa berpartisipasi dalam perayaan tersebut.
Artikel opini saya berjudul: “Api Semangat (Akademik) di Loyola”, (societasnews.com, 20/2/2021) mendapat apresiasi simpatik dari sejumlah kolega, yang pada umumnya sesama alumni. Satu tanggapan yang sangat berkesan bagi saya adalah datang dari P. Kornelis Karmon, SVD, teman kelas saya di Loyola kala itu (1996-1999).