
Ketika Wislok Jatuh Cinta dengan ODGJ yang Kumpulkan Remah-Remah Nasi di Pantai Sengari Kecamatan Reok
Laporan Walburgus Abulat (Jurnalis dan Penulis Buku Karya Kemanusiaan Tidak Boleh Mati)
Kondisi ini menarik perhatian pengunjung, termasuk penulis. Pengunjung merasa terharu karena oknum warga yang kemudian diketahui berstatus Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) ini beberapa kali memasukkan remah-remah nasi ke dalam mulutnya.
Tak tega melihat situasi itu, penulis dan beberapa pengunjung mendekati oknum warga itu dan mencoba menawarkan makanan ringan seperti aneka jenis kue dan air minum. Tawaran itu diterima oknum warga itu.
Karena aksi oknum ODGJ ini disaksikan banyak orang, maka tak sedikit juga di antara pengunjung menawarkan makanan ringan kepadanya. Ada yang memberikan pentolan bakso. Ada juga yang memberikan rokok dan recehan rupiah.
“Siapa namamu?’ tanya penulis. ‘Berta”, jawab oknum warga itu. Setelah memperkenalkan diri, penulis menawarkannya untuk berpose bersama.
Penulis juga berupaya membujuk oknum ODGJ ini untuk berkenan tinggal di salah satu Panti Penyandang Disabilitas Santa Dymphna Maumere asuhan Suster Lucia, CIJ. “Apa Ade berkenan tinggal di Panti Asuhan Suster Lucia, CIJ di Maumere,” penulis mencoba merayunya beberapa kali.