Ketika Wisatawan Lintas Agama Perkokoh Toleransi Agama di Objek Wisata Milik Seminari Tinggi Santo Paulus Ledalero di Krokowolon
Laporan Wall Abulat (Wartawan Pojokbebas.com dan Florespos.net)
Sementara Pater Hans Weritz,SVD salah seorang pengelola dan anggota SVD yang pertama membeli lokasi tanah di Krokowolon yang kemudian ditata menjadi objek wisata sejak 30-an tahun lalu kepada media ini mengaku ia sudah sejak awal merancang penataan Krokowolon menjadi objek wisata dengan multi manfaat di antaranya sebagai lokasi formasi calon imam SVD Seminari Tinggi Santo Paulus Ledalero, sebagai lokasi untuk pastoral kategorial seperti pastoral pariwisata, dan sebagai destinasi wisata yang memberikan kepuasan bagi wisatawan dalam nuansa persaudaraan dan kekeluargaan apa pun latar agama, suku, ras, dan golongannya.
“Saya memang sejak membeli tanah ini 30-an tahun lalu sudah merancang lokasi ini sebagai destinasi wisata yang terbuka untuk umum, apa pun agamanya. Di lokasi ini pengunjung bisa belajar dari nilai-nilai kebersaaman, nilai-nilai persatuan apa pun pun agama mereka,” kata Pater yang ditahbiskan menjadi imam pada 10 Oktober 1971 ini.
Disaksikan media ini, warna kebersamaan dan kekeluargaan di objek wisata ini semakin kental tatkala beberapa pengunjung memilih bermain bola voli di salah satu lapangan yang didesain khusus di antara rindangan aneka pohon yang dalam bahasa setempat ada yang menyebutnya Pohon Lago, Blaat, Gamal, Ketapag, dan beberapa jenis pohon lainnya.