Ketika Uskup Maumere Gendong Bayi Shelter St. Monika di Momen Setahun Wafatnya Suster Eustochia, SSpS

Laporan Walburgus Abulat (Jurnalis, Kolumnis, dan Penulis Buku)

Suster Eustochia adalah hamba Tuhan yang dengan total melayani orang-orang kecil, korban pemerkosaan, korban kekerasan, dan korban perdagangan orang, tanpa pamrih, kata Pater Leo.

Pater Leo menegaskan bahwa Suster Eusto selama 25 tahun mengabdi di TRUK telah menjalami spiritualitas hamba Tuhan tanpa batas, dengan memberi pelayanan kasih kepada orang-orang kecil, kaum terpinggirkan dengan penuh kasih sayang.

Cerita pemuridan Suster Eustochia menjadi roh penghayatan diri dalam pelayanan kasih kepada sesama. Kepempinan boleh berubah, situasi boleh berubah, tetapi roh atau semangat yang menjadi tim TRUK harus tetap sama yakni pelayanan kasih sebagai hamba Tuhan untuk orang-orang kecil, kata Pater Leo.

Pater Leo menyentil lagi pesan bermakna yang selalu digaungkan Suster Eustochia, termasuk saat peletakan batu pertama pembangunan Kantor baru TRUK pada 15 Desember 2020 yang menegaskan Saya (Suster Eustochia, Red) boleh mati, tetapi spiritualitas kemanusiaan tidak boleh mati.
Suster Eustochia mau berpesan kepada TRUK untuk selalu melihat wajah Yesus yang menderita dalam wajah sesama yang mereka layani, kata Pater Leo.

BACA JUGA:
Duc in Altum: Menuju Komunitas Perjuangan, Merawat Kehidupan
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More