Ketika Uskup Agung Ende Mgr. Paul Budi Kleden Perkokoh Toleransi Agama di Kota Pancasila Ende
Laporan Walburgus Abulat (Jurnalis, Penulis Buku, dan Anggota Biro Komsos Keuskupan Maumere)
“Kiranya Anda semua rela memberi bahumu untuk memikul bersama tanggung jawab dan utusan ini, mengulurkan tanganmu untuk membangun bersama rumah keuskupan ini dan menggerakkan kakimu agar kita melangkah bersama mewujudkan gereja kita yang tumbuh dalam kasih persaudaraan. Saya adalah saudaramu yang bertekad mengasihimu semua dan memohon agar kiranya saya diterima dan disapa sebagai saudara yang dikasihi. Sudah dari sekarang saya sampaikan banyak terima kasih,” katanya.
Tinggalkan Kota Abadi Menuju Kota Pancasila
Sementara Uskup Keuskupan Denpasan Mgr. Silvester San dalam khotbahnya antara lain mengaparesiasi sosok Mgr. Paul Budi Kleden, SVD yang sarat dengan pelbagai nilai, terutama nilai ketaatan, keredahan hati seperti yang ditunjukkannya yang rela meninggalkan Kota Abadi Roma dan memilih mengemban tugas baru sebagai Uskup Agung Ende yang bermarkas di Kota Pancasila Ende.
“Tidak diragukan lagi Uskup Agung Ende terpilih memiliki iman dan kerendahan hati kira-kira mirip Bunda Maria.Dia menyerahkan diri dan taat kepada kehendak Allah juga ketika terpilih menjadi Uskup Keuskupan Agung Ende.Sebelum terpilih atau pun sesudah terpilih, Mgr. Budi tetap sama yaitu suka tersenyum dan rendah hati. Dia mau meninggalkan Kota Roma Kota Abadi menuju Kota Ende Kota Non abadi tapi Kota Pancasila untuk mengembalakan umat di tempat ini,” kata Uskup Silvester San.