Ketika Uskup Agung Ende Mgr. Paul Budi Kleden Perkokoh Toleransi Agama di Kota Pancasila Ende
Laporan Walburgus Abulat (Jurnalis, Penulis Buku, dan Anggota Biro Komsos Keuskupan Maumere)
Ketua KWI juga mengucapkan selamat bertugas kepada Uskup Agung Ende Mgr. Paul Budi Kleden, SVD dan selamat bergabung ke KWI.
“Selamat kepada Uskup Paul Budi Kleden atas tugas yang baru,” kata Ketua KWI.
Demikianlah beberapa penggalan peristiwa yang bisa kita timba dari rangkaian momen berahmat tahbisan Uskup Agung Ende Mgr. Pail Budi Kleden, SVD di antaranya bagaimana contoh nyata yang ditunjukkan Pemimpin Tertinggi 600 ribu umat Katolik yang tersebar pada tiga Kabupaten yakni Kabupaten Ende, Kabupaten Ngada dan Kabupaten Nagekeo untuk semakin memperkokoh torensi agama di Kota Pancasila sebagaimana yang telah dipraktikan oleh elemen umat selama ini, termasuk yang dirintis oleh Proklamator Bung Karno dengan para pastor SVD saat Predisen Pertama RI itu menjalani pengasingan di Kota Ende selama 4 tahun sejak 1934 hingga 1938.
Bersama Tokoh Adat Islam Ndona Ismail Ibrahim dan Uskup Agung Ende,Mgr. Paul Budi Kleden, SVD kita pun membangun komitmen bersama untuk terus memperkokoh toleransi agama seraya menggemakan kembali pesan bermakna yang disampaikan Tokoh Adat Ndona itu “‘Tinggallah dengan hati yang tenang, dan laksanakan pelayananmu dengan jiwa yang dipenuhi dengan kegembiraan.’