Ketika Transpuan Sikka dan Awak Media “Buka-Bukaan” di Kantor Redaksi florespedia.id Maumere
Oleh Walburgus Abulat (Wartawan Pojokbebas.com)
Setelah menjadi dewasa, lanjut Yolanda, ia merantau ke Jawa dan menjalani hidup sebagai transpuan di beberapa tempat hiburan di Jawa. Sekembali dari Jawa, l Lanjut Yolanda, ayahnya menyarankannya untuk
meminang calon istri. Menanggapi permintaan orang tuanya itu, Yolanda secara diplomatis menjawab “Bapa, saya bisa ambil istri, mau tiga atau empat orang. Tapi ambil buat apa, kasih untuk di rumah saja. Sebab
saya menikmati hidup saya sebagai transpuan,” ungkap Yolanda dengan polos.
Syering pengalaman yang buka-bukaan seputar kehidupan transpuan oleh tiga perwakilan di atas, membuat semangat salah satu transpuan termuda bernama Macin termotivasi untuk buka-bukaan membagikan pengalamannya. Macin yang baru berusia 20-an tahun lebih dan saat ini berstatus sebagai mahasiswa prodi Akper pada salah satu perguruan tinggi mengaku orang tuanya sangat mendambakan kelahiran anak perempuan di saat ia masih dalam kandungan ibunya. “Karena mengharapkan bayi perempuan maka
orang tua saya menyiapkan pakaian baby untuk anak perempuan. Namun kenyataannya yang lahir laki-laki. Jadi aku di masa kecil-selalu pakaian pakaian perempuan,” ujar Macin polos.