Ketika Transpuan  Sikka dan Awak Media “Buka-Bukaan” di Kantor Redaksi florespedia.id Maumere

Oleh Walburgus Abulat (Wartawan Pojokbebas.com)

Halimah mengakui sangat menikmati keberadaanya sebagai transpuan yang merupakan jati dirinya, meski badai diskriminasi dan stigmatisasi terus menghantui dirinya.”Menjadi transpuan itu tidak gampang. Tetapi,
saya tetap kuat dan selalu senang  menjalani hidup saya seperti ini,” kata Halimah.

Sejalan dengan Ma Vera dan Halimah, Transpuan asal Lembata, namun berdomisili di Maumere Yolanda juga buka-bukaan menyeringkan pengalamannya selama memutuskan menjalani kehidupannya sebagai waria. Yolanda mengakui menjadi waria itu sangat tidak gampang, dan harus dibutuhkan mental baja. Yolanda mengakui ia terlahir dari satu keluarga dengan lima orang anak, dan ia merupakan satu-satunya anak laki-laki. “Sejak kecil, saya selalu bermain dengan 4 saudara saya yang perempuan semua. Saya selalu memakai pakaian perempuan,” kisah Yolanda.

 

Ketika Transpuan  Sikka dan Awak Media "Buka-Bukaan" di Kantor Redaksi florespedia.id Maumere
Inilah perwakilan  Transpuan/waria yang menghadiri kegiatan bertajuk “Temu Jurnalis dengan Komunitas Transpuan” di Kantor Redaksi florespedia.id yang berlokasi di jalan Moan Subu Sadipun, Kelurahan Beru, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, Minggu (6/3/2022). Foto Walburgus Abulat
BACA JUGA:
Ketika Kapolda NTT Sambangi Gereja Centrum, dan Menenggak Secangkir Teh di Biara Susteran SCSC Maumere
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More