Ketika Transpuan  Sikka dan Awak Media “Buka-Bukaan” di Kantor Redaksi florespedia.id Maumere

Oleh Walburgus Abulat (Wartawan Pojokbebas.com)

Ma Vera yang pada tahun ini merayakan 25 tahun sebagai waria (catatan Ma Vera lebih senang menyebut waria daripada terminologi transpuan), dengan berapi-api menceritakan kisah suka duka keberadaanya selama 25 tahun sebagai waria. Ma Veri sebagai Ketua Persatuan Waria Kabupaten ikka (Perwakas) mengakui bahwa selama berkarya puluhan tahun dan telah memimpin Perwakas, ia telah menyelenggarakan beberapa kegiatan penting di antaranya pemilihan ratu waria Sikka tahun 2000, pemilihan ratu waria Flores dan Lembata pada tahun 2010, turnamen waria, dan aneka acara positif lainnya yang diselenggarakan Perwakas, serta beberapa kegiatan terkait di sejumlah negara di dunia.

Selain Ma Vera, juga Transpuan asal Wuring Halimah menyeringkan pengalamannya seputar bagaimana keluarganya menyikapi pascadirinya mulai merawat rambut agar panjang, memakai bra (BH) dan mendandani diri seperti kaum perempuan. “Melihat saya berubah seperti ini, kakek saya tidak terima. Termasuk tidak menerima uang hasil keringat saya, yang mereka nilai tidak halal,” kisah Halimah.

BACA JUGA:
Bupati Terpilih Sabu Raijua Bakal Batal Dilantik
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More