Ketika Transpuan Sikka dan Awak Media “Buka-Bukaan” di Kantor Redaksi florespedia.id Maumere
Oleh Walburgus Abulat (Wartawan Pojokbebas.com)
“Semoga kegiatan ini sebagai wahana silaturahmi dan saling tukar pikiran terkait kehidupan komunitas minoritas gender dan seksualitas di Kabupaten Sikka,” kata Mario.
Setelah sapaan awal oleh tuan rumah, acara Temu Jurnalis dengan Komunitas Transpuan pun ini dilanjutkan dengan menonton Video Dokumenter yang menarasikan satu keluarga di Bola yang memiliki tiga orang waria/transpuan yang diliput secara eksklusif oleh oleh BBC News. Dalam video dokumenter ini sang ibu dan ayah dari ketiga transpuan itu sempat mengalami pergulatan batin hebat setelah mengetahui tiga dari buah hati mereka berorientasi transpuan. Meski pergulatan masih belum terurai, namun sang mama menerima kondisi ketiga anaknya sebagai keunikan yang bukan dikehendaki oleh ia sebagai seorang Ibu yang melahirkan mereka.
“Apakah saya yang menghendaki supaya kamu lahir demikian (sebagai waria, Red)? Tidak. Bukan saya.
Itu merupakan rencana Tuhan,” kata Ibu dari ketiga anak itu.
Nampak dalam cuplikan video ini, ketiga waria itu tampil percaya diri dan tak mudah tergoyah di tengah stigmatisasi buruk terhadap waria, yang datangnya tidak saja dari pihak luar, tetapi juga dari dalam
keluarga sendiri.Ketiga waria dalam satu keluarga ini melakukan hal-hal positif seperti menenun, membuka usaha jualan dan bekerja sebagaimana manusia terlahir lainnya yang bersifat positif bagi diri sendiri, keluarga dan masyarakat. Usai menonton cuplikan video ini dilanjutkan dengan syering pengalaman dari enam perwakilan transpuan yakni Inang Novi, Yolan Miranda, Vera, Halimah, Macin, dan Bunda Mayora.