Ketika Transpuan Sikka dan Awak Media “Buka-Bukaan” di Kantor Redaksi florespedia.id Maumere
Oleh Walburgus Abulat (Wartawan Pojokbebas.com)
Para awak media juga menyarankan transpuan untuk selalu melakukan hal-hal positif dan berguna sehingga semakin membuka mata semua orang terkait keberadaan mereka yang berkontribusi membangun Kabupaten Sikka dari usaha yang mereka kembangkan seperti salon, tenunan, perikanan, pariwisata, pertanian, dan sektor usaha lainnya.
Bukan Karena Tuntutan Seks, Tetapi Pilihan Hidup
Ketua Perwakas Sikka Ma Vera, Ketua Fajar Sikka Bunda Mayora, dan Yolanda Miranda menjawahi pertanyaan para awak media secara gamblang di mana mereka menegaskan bahwa pilihan mereka menjadi transpuan bukan merupakan pilihan karena orientasi seksual, tetapi terutama karena kodrat terlahir sebagai laki-laki namun dengan dominan kromosom XX, dan bukannya kromosom XY. “Pilihan menjadi waria itu bukan karena tuntutan seks tetapi karena banyak pertimbangan di antaranya pilihan hidup, karena dominasi
kromosom XX meskipun terlahir sebagai laki-laki, dan tuntutan hidup/pekerjaan,” kata Ma Vera dan Yolanda.
Penegasan yang sama disampaikan Ketua Fajar Sikka, Bunda Mayora yang juga memandu jalannya pertemuan perdana transpuan dengan para awak media ini.