
Ketika SMAGER Sekolah 99% Siswa Beragama Katolik Konsisten Rawat Moderasi Beragama, Persilahkan Siswa Beragama Islam Pimpin Doa
Laporan Walburgus Abulat (Jurnalis, Penulis Buku, dan Pernah Mengajar Bahasa Indonesia di SMAK Fransiskus Ruteng)
Tradisi Positif Sekolah
Romo Sandy menyebut beberapa tradisi positif yang dijalankan di SMAGER selama ini di antaranya mengedepankan kedisiplinanm doa pagi di mana doa pagi mengawali seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran. “Doa dijadwalkan berdasarkan keyakinan beberapa agama: katolik, protestan, dan Islam,” katanya.
Tradisi positif lainnya, urainya di mana lembaga pendidikan ini menjalankan ekstrakurikuler yang tersedia seperti pramuka, marching band, teater, sanggar tari, jurnalistik dan fotografi, majalah dinding dan karya ilmiah remaja, English club, paduan suara; musik instrumental dan vocal, Gregorius Pencipta Alam, bola kaki, bola voli dan badminton dan bela diri: pencak silat dan taekwondon.
Program Strategis Sekolah
Romo Sandy juga membeberkan program strategis sekolah yakni peningkatan kapasitas guru dengan mengembangkan pastoralitas dalam bentuk keterlibatan dalam aneka kegiatan gereja/paroki dan berpartisipasi dalam paduan suara dalam perayaan ekaristi; rekolensi syering persaudaraan para guru; perayaan ulang tahun sekolah; talkshow di antaranya bertema bijdak bermedia sosial di kalangan remaja; dan peningkatan sarana penunjang pembelajaran berbasis IT; perbaikan rusak ringan sarana prasarana sekolah, perbaikan atap ruang secretariat yang rusak tertimpa pohon tumbang, perpisahan dengan kelas XII dan mencetakkan novel karya sisi kelas XI