Ketika Siswi Muslim Berjilbab Hibur Para Pastor dan Suster Saat Syukuran Perak Imamat Romo Quirinus Galmin di Maumere
Oleh Walburgus Abulat (Wartawan Pojokbebas.com)
Syukur, lanjut Romo Laurens, ternyata merupakan cerita kemanusiaan kita dan telah membuat kita semakin hari, semakin manusiawi dari hari ke hari.Dan syukur yang ikhlas selalu bercitra Ilahi sekaligus insani.
Karena syukur menggambarkan siapa itu manusia di hadapan sesamanya.
“Bagi Romo Quin, syukur hari ini merupakan pengakuan terhadap kekuatan Allah di luar dirinya. Kekuatan yang tak pernah tuntas kapan dan di mana pun.Kekuatan yang membuat Romo Quin tampil energik dan
terang benderang sebagai imam Tuhan di Keuskupan Maumere ini.
Menurut Romo Laurens, Imamat tidak eksklusif, tetapi terbuka untuk semua, siapa pun, dia sebagai imam yang telah berusia perak seperti Romo Quin, juga telah belajar dari Yesus, Sang Imam Agung.
Bahwa dalam membangun komunitas-komunitas Kristiani, hendaklah dibangun sebuah gereja yang terbuka, gereja yang inklusif. Dan hal ini telah ditunjukkan dalam bacaan Injil Minggu itu.“Imamatnya Romo Quin
adalah imamat yang memiliki daya ilahi karena ditimba dari meja Sabda dan Ekaristi, dari kekuatan Adorasi dan Devosi kepada Bunda Maria,” katanya.