Ketika Siswi Muslim Berjilbab Hibur Para Pastor dan Suster Saat Syukuran Perak Imamat Romo Quirinus Galmin di Maumere
Oleh Walburgus Abulat (Wartawan Pojokbebas.com)
Apresiasi yang sama juga disampaikan beberapa tokoh agama Katolik yang hadir saat itu. “Kehadiran Naura memberi warna tersendiri. Ini menggambarkan indahnya toleransi agama di Sikka,” kata Mama Maria
salah satu pengurus Paroki Santo Thomas Morus Maumere.
Sementara Naura sendiri yang ditemui usai membawakan dua mata acara saat acara syukuran tahbisan Romo Quirinus Galmin itu mengaku sangat senang ketika bergabung bersama beberapa temannya untuk mengisi acara saat syukuran dimaksud.
“Saya sangat senang bisa menjadi salah satu peserta saat membawakan tarian plewo plewang di syukuran Imamat Romo Quin,” kata Naura.
Naura mengaku bahwa tahun lalu saat masih duduk di kelas VIII, ia juga pernah membawakan tarian saat ada acara tahbisan imam baru di Paroki Centrum Maumere. “Saat saya kelas II SMP, saya pernah membawakan acara saat ada tahbisan imam di Centrum,” kata Naura bangga.
Naura mengaku bahwa orang tuanya tidak pernah melarang dirinya untuk berbaur dengan teman-teman kelasnya yang beragama Katolik untuk mengisi acara, termasuk saat acara tahbisan imam dan syukuran imamat. “Orang tua saya tidak pernah melarang saya untuk turut bergabung dalam grup menari, dan bergabung dengan teman kelasnya yang beragama Katolik saat membawakan acara apa pun dalam kegiatan keagamaan Katolik. Ya itu, tadi saya hanya ikut mengisi acara syukurannya saja,” katanya bangga.