Ketika Siswi Muslim Berjilbab Hibur Para Pastor dan Suster Saat Syukuran Perak Imamat Romo Quirinus Galmin di Maumere
Oleh Walburgus Abulat (Wartawan Pojokbebas.com)

Keempat, saya bertahan sebagai imam hingga usia ke 25 tahun ini karena ada keluargaku, baik keluarga inti (18 bersaudara), maupun keluarga besar setia berjalan bersamaku dalam suka dan dukaku.
Kelima, saya bertahan sebagai imam hingga saat ini, karena doa umat beriman, khususnya doa dari para anggota organisasi rohani, terkhusus lagi doa dari anggota Gerakan Maria dan Gerakan Imam Maria (disingkat GEMA-GIM) yang sudah mulai hidup lagi di keuskupan Maumere ini. Mereka terus berdoa bagi kami yang menempuh jalan khusus ini: Imam, biarawan-biarawati.
“Bapa Uskup, para imam dan umat beriman sekalian yang kukasihi.Dulu waktu saya sudah pasti akan ditahbiskan menjadi imam, saya menetapkan moto tahbisan imam: “Cinta-Mu yang dahsyat akan kukisahkan.
Kemuliaan-Mu yang agung akan kumaklumkan” (Mzm 145). Jadi ada janji dari saya untuk menceritakan cinta Tuhan yang saya alami dan memaklumkan kemuliaan Tuhan kepada orang lain. Janji itu telah saya
laksanakan selama 25 tahun yang lewat. Lalu, bagaimana ke depan? Saya tidak berbuat lain. Saya tetap berbuat yang sama, yaitu mewartakan cinta Tuhan dan memaklumkan kemuliaan-Nya. Karena itu, Moto Perak Imamat saya: “Cinta-Mu dahsyat kukisah terus. Kemuliaan-Mu agung kumaklum lanjut”(Mzm 145),” kata Romo Yubilaris.