
Ketika Rektor IFTK Ledalero dan Pastor Paroki Reo Merenda Literasi Tambang di Hari Raya Paskah
Oleh Walburgus Abulat (Jurnalis, Penulis Buku, dan Pernah Menjadi Kontributor Outreach Tempo Bahasa Inggris Area Sikka/Flores
Hari Raya Paskah 2025 yang jatuh pada Minggu 20 April 2025 menjadi momen yang tak terlupakan bagi umat Paroki Santa Maria Ratu Rosari Reo, Keuskupan Ruteng, khususnya umat Stasi Santo Henrikus Jengkalang.
Betapa tidak. Pada momen ini, umat Stasi Jengkalang mendapatkan pelayanan khusus untuk merayakan Hari Raya Paskah yang dipimpin oleh Rektor Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif (IFTK) Ledalero, Reverendus Pater (RP) Dr. Otto Gusti Ndegong Madung, SVD.
Jengkalang sebuah kampung yang letaknya sekitar 8 kilometer arah utara Kota Reo, Ibu Kota Kecamatan Reok. Nama Jengkalang tercatat dalam pelbagai literatur sejarah Gereja Keuskupan Ruteng dan bahkan Gereja mondial karena di atas lokasi itu terukir momen berahmat (kairos) permandian lima orang katolik pertama di Manggarai oleh Pater Henrikus Looijmans, SJ pada 17 Mei 1912.
Kelima orang Manggarai pertama yang dipermandikan saat itu adalah Katarina (Arbero), Henricus, Agnes Mina, Caecilia Weloe,dan Helena Loekoe.
Di lokasi bersejarah ini _ di tempat yang sudah dibangun Kapela Jengkalang inilah Pater Otto Gusti menorehkan dua momen penting pada Hari Raya Paskah 2025 yakni memimpin perayaan Ekaristi Kebangkitan Kristus (Paskah dan menggelar literasi/diskusi seputar kegiatan penambangan.