Ketika Pasutri Difabel di Sikka Berjuang Menghidupi 6 Anaknya di Masa Pandemi Covid-19, Seorang di Antaranya Suster

Oleh Walburgus Abulat (Wartawan Pojokbebas.com)

Yosef mengakui bahwa penghasilan yang ia dan istrinya peroleh selama masa pandemi covid-19 ini sangat tidak menentu.

“Meskipun apa yang kami dapat tidak menentu, dan turun drastis, namun kami tetap menjalani hidup dengan aman, dan selalu bersyukur kepada Tuhan. Kami bersyukur karena dari keenam anak kami, ada yang mengikuti panggilan khusus menjadi suster,” kata Yosef bangga.

Yosef mengakui ia dan istrinya tak pernah menyesal menjadi penyandang disabilitas karena semua perannya sebagai Kepala Keluarga dan tulang punggung keluarga tetap dijalankannya dengan baik yang dilandasi cinta kasih, saling menyayangi, bekerja keras, dan selalu bersyukur. “Kami sekeluarga selalu mensyukuri atas rahmat Tuhan yang terjadi dalam diri kami sekeluarga,” kata Yosef.

Sementara Nyonya Albina Abong-istri Yosef Loku kepada media ini juga mengaku bersyukur karena dalam kondisi keterbatasan fisik, Tuhan masih memberikan talenta untuk mengembangan bakat menjahit bersama suaminya yang ditekuninya selama belasan tahun. “Saya dan suami selalu mensyukuri anugerah kehidupan yang Tuhan berikan kepada kami sekeluarga. Kami juga bersyukur karena Tuhan memanggil seorang anak kami masuh menjadi Suster di Sint Carolus Boromeus Kupang,” kata Nyonta Albina.

BACA JUGA:
Peduli kepada Masyarakat di Masa Pandemi, Golkar Hadirkan Yellow Clinic
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More