Ketika Pasutri Difabel di Sikka Berjuang Menghidupi 6 Anaknya di Masa Pandemi Covid-19, Seorang di Antaranya Suster
Oleh Walburgus Abulat (Wartawan Pojokbebas.com)
Saat ditemui penulis di sela-sela syukuran HUT Forsadika, Yosef dan istrinya Albina dengan penuh ramah menceritakan siapa, apa, dan mengapa sesungguhnya yang terjadi pada keduanya sehingga menjadi difabel. Bagaimana usaha mereka, dan bagaimana sepak terjang buah hati dari perkawinan mereka?
Semua sentilan pertanyaan menggoda ini dijawab dengan baik dan ikhlas oleh pasutri ini, termasuk kisah sedih yang membuat mereka mengalami gangguan fisik dalam beberapa puluh tahun terakhir.
Yosef mengaku ia mengalami cacat di bagian tangan kiri dan kaki kiri sehingga kedua organ tubuh itu tidak menjalankan fungsi dengan baik untuk bekerja dan bepergian. “Saya mengalami disabilitas akibat tangan kiri dan kaki kiri saya tidak berfungsi secara normal. Saya mengalami kondisi seperti ini karena saya jatuh saat berumur 2 tahun di Bokang, Lewomada, Kecamatan Talibura pada tahun 1973,” tutur Yosef.
Yosef juga mengakui bahwa istri yang dinikahinya pada tahun 2000 juga menyandang difabel setelah mengalami kejatuhan di masa kecil. “Saya dan istri saya sama-sama mengalami musibah jatuh di masa kecil. Karena musibah itu membuat kami sejak kecil berjalan dibantu dengan tongkat,” kata Yosef.