Ketika Pasutri Difabel di Sikka Berjuang Menghidupi 6 Anaknya di Masa Pandemi Covid-19, Seorang di Antaranya Suster

Oleh Walburgus Abulat (Wartawan Pojokbebas.com)

Norma pada kesempatan ini juga menyatakan sependapat dengan pernyataan Romo Laurens Noi yang menegaskan bahwa ‘Cacat fisik lebih baik daripada cacat hati, moral dan iman’. “Saya sangat setuju dengan apa yang disampaikan Romo Laurens yang menegaskan bahwa cacat isik lebih baik daripada cacat hati, cacat moral, dan cacat iman.Bahkan saya lebih menegaskan lagi bahwa satu-satunya disabilitas dalam hidup adalah sikap buruk. Ya itu tadi, orang yang buruk hatinya, buruk moralnya, dan butuk imannyayang sesungguhnya mengalami disabilitas, bukan orang orang cacat fisik,” kata Norma.

Kiranya dengan peneguhan dan inspirasi iman yang disampaikan Pastor Pasthorus RD Laurens Noi dan spirit yang disampaikan Ketua Forrsadika Norma di atas dapat memotivasi para difabel, termasuk pasutri Yosef-Albina dalam upaya menumbuhkan nila-nilai yang baik dalam keseharian hidup mereka, dalam berusaha, dan membangun ekonomi rumah tangga di atas dasar ketulusan hati, ketulisan moral, dan penghayatan iman yang menghidupan, dan menjuahi segala keburukan.***

BACA JUGA:
Peduli kepada Masyarakat di Masa Pandemi, Golkar Hadirkan Yellow Clinic
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More