
Ketika Paroki Reo Jadi Model Demokrasi Pemilihan DPP Paroki Secara Semi Langsung, Umum, Bebas dan Rahasia
Laporan Walburgus Abulat (Jurnalis Florespos.net dan Pojokbebas, dan Penulis Buku Karya Kemanusiaan Tidak Boleh Mati)
Pemaparan Visi dan Misi
Media ini mencatat, pada momen rapat pemilihan Kepengurusan DPP inti Paroki yang dipandu Master Ceremony (MC) Gregorius Ambot ini diawali dengan rangkaian acara yang bernuansa demokratis.
Di ruang pemilihan, diletakan layar besar dengan untaian kalimat bernuansa demokrasi. Demikian petikannya “Rapat Pemilihan Kepengurusan Dewan Pastoral Paroki (DPP) Periode 2025-2029 Parok Santa Maria Ratu Rosari.”
Di depan layar diletakan meja. Di atas meja ditempatkan dua kotak suara dengan tulisan agak mencolok Kotak Suara Pemilihan Pengurus DPP Paroki Santa Maria Ratu Rosari Reo Periode 2005-2029.
Di Aula ukuran 30 X 12 meter itu juga diatur dua lokasi untuk pencoblosan lengkap dengan tulisan Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Di bagian barat aula diatur tempat duduk khusus bagi enam calon pengurus DPP. Sementara bagian timur Aula ada meja dan kursi untuk Badan Formatur.
Sementara di tengah diatur puluhan kursi untuk para pemilih dan belasan tokoh masyarakat yang menyaksikan jalannya pemilihan tetapi mereka tidak memberikan hak suaranya.