
Ketika Paroki Reo Jadi Model Demokrasi Pemilihan DPP Paroki Secara Semi Langsung, Umum, Bebas dan Rahasia
Laporan Walburgus Abulat (Jurnalis Florespos.net dan Pojokbebas, dan Penulis Buku Karya Kemanusiaan Tidak Boleh Mati)
Suasana Gereja Santa Maria Ratu Rosari Paroki Reo dan Aula Paroki yang terletak di Kelurahan Reo, Kecamatan Reok, Kabupaten Manggarai pada Minggu 21 September 2025 agak lain dari hari-hari sebelumnya.
Pada dua papan publikanda Paroki yang terletak di depan Gereja dipajangkan enam nama tokoh agama/umat yang juga para calon yang mengikuti bursa pemilihan kepengurusan Dewan Pastoral Paroki (DPP) Periode 2025-2029 Paroki Santa Maria Ratu Rosari.
Keenam calon itu adalah Klementinus Rahmat Pedu Sakri,Gregorius Januar Binsait, Hironimus Dismas Ratidewe, Yohanes Sale, Siprianus Janggur, dan Agustina Caesilia Puspasari Dihardjo.
Keenam calon yang masuk dalam bursa ini terjaring secara bertahap di mana diawali dengan usulan nama dari 17 stasi/wilayah yang ada di Paroki Reo.
Nama-nama yang masuk dari setiap stasi/wilayah kemudian digodok oleh Badan Formatur (Panwaslunya Paroki) menjadi 6 nama dalam pertemuan Badan Formatur di Pastoran Reo pada Rabu 17 September 2021.
Diawali dengan Sosialisasi