Ketika Menkopolhukam Mahfud MD, Uskup Maumere, dan Elemen Warga Berkomitmen Berantas Korupsi dan Bongkar Sindikat Perdagangan Orang di NTT Dari Bukit Sandaran Matahari Ledalero
Laporan Walburgus Abulat (Wartawan Pojokbebas & Florespos.net, dan Alumnus STFK Ledalero)
Ledalero. Nomen est omen-Nama adalah tanda. Demikianlah adagium Bahasa Latin yang memiliki makna yang sangat dalam. Adagium ini menyiratkan bahwa nama atau identitas diri sesorang dan atau lembaga memiliki makna yang sangat mendalam. Nama memilliki arti yang mengandung janji, makna, harapan, tekad, dan tentu hasil akhirnya akan memberikan dampak positif bagi banyak orang.
Ya, nama Ledelero atau yang dalam Bahasa setempat berarti Bukit Sandaran Matahari Terbit. Sebuah locus yang memang telah memberi kontribusi positif bagi Indonesia, khususya. dan masyarakat dunia, umumnya.
Betapa tidak.Lembaga pendidikan yang sudah terkenal di seluruh dunia itu – yang pernah dikunjungi Pemimpin Tertinggi 1.3 miliar umat Katolik Sedunia mendiang Paus Yohanes Paulus II pada 11 hinga 12 Oktober 1989 telah, sedang, dan akan terus berkontribusi positif bagi nusa dan bangsa, bahkan bagi warga dunia yang mendiami lima benua di dunia yakni Asia, Australia, Afrika, Amerika dan Eropa. Sejarah mencatat, bahwa STFK/IFTK Ledalero hingga tahun lalu telah menghasilkan 6.324 alumni, dan 21 orang di antaranya menjadi Uskup, dan 1.962 Imam, di mana 500 imam itu sudah, dan bekerja di puluhan negara di dunia itu yang tersebar pada lima benua yang disebutkan di atas.