Ketika Menara Lonceng Santo Yohanes Paulus II Bakal Perkuat Toleransi Agama di Kabupaten Sikka

Oleh Walburgus Abulat (Pegiat Literasi)

Tempat/lokus pertarungan keyakinan dan harapan, betapa kebenaran dan kebaikan harus bertahan hingga akhir, dan perjuangan mewujudnyatakan cinta kasih menjadi bukti dari keyakinan iman yang bertahan hingga akhir.

Kedua, di tanah ini, Gelora Samador menjadi saksi bersejarah atas kehadiran Paus Yohanes Paulus II dalam misa pontifical pada tahun 1989, perayaan tahun Maria Nasional 1988. Siapa sosok Paus Yohanes Paulus II hingga kita mengenangnya sebagai sebuah peristiwa langka dan bersejarah? Paus adalah pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia, pengganti St. Petrus dan ia telah menjadi figur sentral tentang
pertobatan dan pengampunan, ketika pada tahun 1981, ia mengampuni pembunuh bayaran yang menembaknya hingga nyaris mati. Ketika figur ini yang kita kenal, dan ia hadir di tengah-tengah Gelora Samador ini 32 tahun lalu, maka kini kita mengenangkan tentang makna pertobatan dan kasih pengampunannya dalam hidup kita saat ini. Hidup ini adalah pergulatan saat ini, dan kita tidak hendak menjadi pribadi yang terjebak dalam romantisisme (buaian masa lalu dengan nostalgia indahnya) tetapi kita berjuang saat sekarang untuk berjuang demi kebenaran dan demi keadilan. Atas dasar itulah, kita mensyukuri momen seorang pemimpin Gereja Katolik meninggalkan Vatikan dan datang ke bumi Flores, serta mengambil inspirasi tindakan dari perjuangan mengampuni orang lain dan mewujudkan penghormatan pada martabat pribadi manusia.

BACA JUGA:
Pemerintah Pusat Percayakan Paroki Katedral St. Yoseph Maumere Lakukan Vaksinasi Sinovac Massal di Provinsi NTT
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More