Ketika Menara Lonceng Santo Yohanes Paulus II Bakal Perkuat Toleransi Agama di Kabupaten Sikka

Oleh Walburgus Abulat (Pegiat Literasi)

Hadir dalam rangkaian acara ini di antaranya utusan Forkopimda Sikka, anggota DPRD Sikka, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sikka, Nyonya Maria Cahyani Idong, Pimpinan OPD, Mantan Bupati Sikka Yoseph Ansar Rera, Mantan Sekda Sabinus Nabu, Mantan Ketua DPRD Rafael Raga; Pemimpin Cabang BRI Cabang Maumere, Nurdin, S.E., General Manager KSP Kopdit Obor Mas Leonardus Frediyanto Moat Lering, S.,Ak, Ketua Pengurus KSP Kopdit Obor Mas, Andreas M. Mbete; dan pemimpin Bank dan Koperasi lainnya.

Uskup Maumere, Mgr. Edwaldus Martinus Sedu mengawali sambutannya mengutip kata-kata yang pernah disampaikan Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Sedunia, Paus Yohanes Paulus II itu ketika berkata “Hanya orang yang pernah mengalami rasa takut dan bangkit dari rasa takut itu sajalah yang sanggup berkata, Jangan takut.”

“Inilah kata-kata yang luar biasa, yang dilontarkan oleh Yohanes Paulus II, ketika ia berani melawan ide komunisme dalam kancah politik dunia, dan ia menerima risiko keberaniannya dalam sebuah kisah kemartiran di kota Roma, ketika ia ditembak oleh Mehmet Ali Agca. Setiap orang punya rasa cemas dan rasa takut, namun Paus Yohanes Paulus II menyatakan pentingnya menerima pengalaman rasa takut dan
terus mengolahnya menjadi sebuah pengalaman keberanian untuk sampai pada panggilan profetis untuk seperti Yesus sang guru sejati, menyatakan jangan takut,” kata Uskup Edwaldus.

BACA JUGA:
Merdeka atau Masih/Tetap Terpasung? (Menakar Paradigma dan Perlakuan Terhadap Diffabel Mental)
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More