Ketika Menara Lonceng Santo Yohanes Paulus II Bakal Perkuat Toleransi Agama di Kabupaten Sikka

Oleh Walburgus Abulat (Pegiat Literasi)

Bupati Roby Idong mengakui bahwa dalam pertemuan beberapa kali, baik dengan  Gubernur NTT maupun Dirut Badan Pelaksanaan Otorita Pariwsiata Labuan Bajo-Flores  Ibu Sana disampaikan antara lain agar setiap daerah di Flores  itu menjadi bagian yang terintegrasi sehingga daerah mempunyai hak  untuk mengusulkan  apa potensi  yang sangat menonjol  dan yang menjadi aya tarik wisata , termasuk wisata
rohani.

“Di dalam pertemuan beberapa kali, baik dengan  Gubernur NTT maupun Dirut Badan Pelaksanaan Otorita Pariwsiata Labuan Bajo-Flores Ibu Sana disampaikan antara ain agar  setiap daerah di Flores itu menjadi bagian yang terintegrasi  sehingga kita punya hak  untuk mengusulkan  apa potensi  yang sangat menonjol  dan semua daya tarik wisata  apa saja termasuk wisata rohani. Mereka juga punya kajian selain kita mengusulkan. Kita  punya keunggulan khusus  salah satunya adalah daya tarik untuk wisata rohani,” katanya..

Ketika Menara Lonceng Santo Yohanes Paulus II Bakal Perkuat Toleransi Agama di Kabupaten Sikka
Uskup Maumere Mgr. Edwaldus Martinus Sedu disaksikan Bupati Kabupaten Sikka Fransiskus Roberto Diogo, S.Sos.M.Si dan Ketua Panitia Pembangunan Menara Lonceng Santo Yohanes Paulus II, Adrianus F. Parera, S.E, M.Si menandantangi prasasti di Gelora Samador da Cunha,
Rabu (2/2/22). Foto Walburgus Abulat
BACA JUGA:
Memperkuat Gerakan Anti Korupsi dalam Membangun Masyarakat yang Bermartabat
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More