Ketika Menara Lonceng Santo Yohanes Paulus II Bakal Perkuat Toleransi Agama di Kabupaten Sikka
Oleh Walburgus Abulat (Pegiat Literasi)
Bupati Roby Idong meminta elemen warga Sikka harus bangga karena semua prosesnya sudah dilakukan, dan telah dipresentasikan di Keuskupan dan di depan YM Bapak Uskup.“Kita semua bangga..Semua proses sudah kita lakukan, terakhir kami mempresentasikan di Keuskupan-depan Bapak Uskup. Dan apa kata Bapak Uskup. Bapak Uskup tidak mau kalau ini sangat eksklusif. Eksklusif artinya ini hanya Katolik doang. Itu kesempatan pertama Bapak Uskup langsung menunjukkan gesture ini tidak
boleh begitu-jangan eksklusif. Harus inklusif,” kata Bupati.
Bupati menegaskan bahwa Lonceng Menara Santo Yohanes Paulus II ini nanti merupakan milik semua agama, dan milik semua suku yang ada di Kabupaten Sikka.
“Jadi ini milik semua agama, miliknya semua suku. Nanti ada ornamen-ornamen didesain sehingga menjadi milik bersama. Ada beberapa pintu gerbang ada puranya, ada desainnya, agama Hindunya,ada semua. Dan ini sebagai simbol yang mempersatukan kita semua,” kata Bupati.
Bupati mengakui Lonceng Menara Santo Yohanes Paulus II yang akan dibangun ini dirancang dari pelbagai aspek yakni ada aspek kerohaniannya, kepariwisataan dan aspek lainnya sehingga dipadukan, “Semua aspek dipadukan sehingga ini kita harus bangun secara bersama-sama,” katanya.