Ketika Menara Lonceng Santo Yohanes Paulus II Bakal Perkuat Toleransi Agama di Kabupaten Sikka

Oleh Walburgus Abulat (Pegiat Literasi)

“Terima kasih untuk Bapak Bupati, Bapak Wakil Bupati, pemerintahan kabupaten SIKKA yang telah merencanakan dan melaksanakan pembangunan Menara Lonceng St. Yohanes Paulus ke 2. Saya mengajak masyarakat,umat Keuskupan Maumere untuk mendukung pembangunan Menara Lonceng Santo Yohanes Paulus II,” pinta Uskup Edwaldus.

Ketika Menara Lonceng Santo Yohanes Paulus II Bakal Perkuat Toleransi Agama di Kabupaten Sikka
Bupati Kabupaten Sikka Fransiskus Roberto Diogo, S.Sos, M.Si, dan Uskup Maumere Mgr. Edwaldus Martinus Sedu dan mengikuti acara peletakan batu pertama pembangunan menara Lonceng Santo Yohanes Paulus II di Gelora Samador da Cunha, Rabu (2/2/22). Foto Walburgus Abulat

Latar Belakang

Sementara Ketua Panitia Pembangunan Menara Lonceng Santo Yohanes Paulus II Adrianus F, Parera, S.E., M.Si dalam laporannya antara lain menjelaskan latar belakang dibangunnya menara itu di Gelora Samador da Cunha. Dijelaskannya, Kabupaten Sikka memiliki  sejarah penyebaran agama Katolik di  Pulau Flores sejak  masuknya  Portugis pada  tahun 1607. “Selain itu pada tahun 1988  juga dilaksanakan Perayaan Nasional  Tahun Maria, serta kunjungan  Yang Mulia Paus Yohanes Paulus II  pada tahun 1989.

BACA JUGA:
Estetika Mitologi Komodo
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More