
Ketika Menara Lonceng Santo Yohanes Paulus II Bakal Perkuat Toleransi Agama di Kabupaten Sikka
Oleh Walburgus Abulat (Pegiat Literasi)
Ketiga, Makna hidup yang harus terbaktikan pada dunia, mengundang kita untuk bersama-sama hadir dalam peletakan batu pertama menara lonceng Paus st. Yohanes Paulus II di tumpah darah Gelora Samador ini. Batu pertama yang akan diletakkan adalah berkat dan cinta Tuhan, yang secara fisik kuat perkasa seperti batu yang pernah diayunkan oleh seorang Daud, dan secara iman, melambangkan berkat cinta Tuhan yang tidak akan pernah berkesudahan. Kita sekali lagi menyatakan kekuatan harapan akan makna pengampunan yang kian pudar dalam masyarakat kita yang gemar menyebar kebencian dan dendam kesumat, giat bermedia dalam fitnah dan hoax dan senang menyaksikan peperangan dan perselisihan yang tidak berkesudahan.
Di tempat ini pula, kita mensyukuri perayaan pentahbisan uskup, dan dengannya kita terus bertolak ke tempat yang dalam, bersama orang lain, dalam perahu kemanusiaan kita dan dalam jejaring jala keimanan kita. Semoga peletakkan batu pertama ini, menguatkan seluruh karya besar pengerjaannya, melalui para arsitek milenial nian tana Sikka, dan melalui para tukang sebagai wajah Santo Yosef masa kini, dan juga melalui setiap hati, tangan dan perbuatan yang terulur untuk mensukseskan pembangunan menara lonceng Yohanes Paulus II ini.