Ketika ‘Like’ dan ‘Amin’ Bertemu di Linimasa, Arah Baru Pastoral Digital Flobamora

Oleh Dr. Don Bosco Doho, MM, Pengarang Buku Etika & Filsafat Komunikasi di Era Digital

Selain solusi praktis di atas adapula tawaran atau solusi berbasis relasi dan pemberdayaan (tingkat komunitas). Kedua tawaran berikut dapat dipertimbangkan yaitu:

  1. Program “Sahabat Digital Lansia”: Solidaritas Antargenerasi, yaitu sebuah gerakan di mana satu orang muda dipasangkan dengan satu atau dua lansia di lingkungannya. Caranya adalah tugas orang muda ini bukan untuk “mengajari”, melainkan untuk “mendampingi”. Mungkin seminggu sekali ia datang berkunjung, memperlihatkan rekaman Misa di gawainya, membantu melakukan video call dengan anak/cucu di perantauan, atau sekadar membacakan warta paroki yang ia terima di WhatsApp. Ini adalah perwujudan sinodalitas yang paling indah: generasi yang cepat digitalnya dengan sengaja memperlambat langkah untuk berjalan bersama generasi yang lebih sepuh.
  2. Pelatihan Digital yang Sabar dan Penuh Kasih, melalui lokakarya kecil dan sukarela bagi para lansia yang ingin Materinya bisa menyangkat hal-hal atau tema yang sangat dasar: cara membuka pesan WhatsApp, cara menjawab panggilan video, cara mencari lagu rohani di YouTube. Kunci utamanya adalah kesabaran, tanpa penghakiman, dan dilakukan oleh sesama umat, bukan oleh instruktur formal. Tujuannya bukan menjadikan mereka ahli, tetapi memberi mereka rasa percaya diri dan mengurangi rasa terasing.

Penegasan Reflektif dan Profetis untuk Otoritas Gereja

Dengan menerapkan solusi-solusi atau tawaran-tawaran ini, Gereja tidak hanya mengatasi masalah teknis, tetapi juga memberikan kesaksian iman yang mendalam. Ia menunjukkan bahwa efisiensi digital tidak boleh mengorbankan afeksi pastoral. Kecepatan informasi tidak lebih penting daripada kesabaran dalam pendampingan. Gereja yang sinodal adalah gereja yang berani mengkalibrasi ulang kemajuan teknologinya dengan denyut jantung umatnya yang paling rentan, memastikan bahwa setiap inovasi diukur dengan satu pertanyaan utama: apakah ini membuat kita semakin dekat satu sama lain sebagai satu tubuh Kristus?

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More