
Ketika Kuburan Jadi Tempat Ziarah dan Doa: Sebuah Perspektif Filosofis dan Teologis
Oleh Dionisius Ngeta
Dalam tradisi pemakaman agama Katolik, pada umumnya kuburan selalu memiliki salib pada puncak candi kuburan/makam dan diberkati dengan air suci. Salib adalah tanda bahwa makam tidak hanya tempat ziarah dan pertemuan antar keluarga yang ditinggalkan. Tapi juga tempat yang disucikan agar jadi media untuk membangun hubungan vertikan dengan Tuhan dalam doa dan ziarah. Dalam banyak kepercayaan dan tradisi, kuburan melambangkan pintu gerbang atau transisi kehidupan dari dunia fana ke alam baka dan dari yang fana kepada yang spiritual.

Salib Kristus yang tertancap pada puncak kuburan mengisyaratkan adanya kebangkitan dan kehidupan setelah kematian. Dan Yesus Kristuslah menjadi jaminannya. Dialah kebangkitan sulung yang akan menarik ke atas Surga bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya. Dialah Jalan, Kebenaran dan Hidup yang telah menyiapkan tempat bagi semua orang yang percaya kepada-Nya.
Salib yang tertancap pada bumi secara vertikal dari bawah ke atas adalah symbol bahwa semua yang di bawah dan di atas bumi adalah milik-Nya. Dalam Dia dan melalui Dia, semua mendapat keselamatan. Yesus menunjukkan bahwa Dia yang membangkitkan-Nya adalah (Tuhan), Pemilik segalanya dan semuanya bersumber dan kembali kepada-Nya.
