Ketika Jurnalis Warga Pena Inklusi Merenda Literasi Pemilu Aksesibilitas Inklusi di Rindu Lokaria Homestay Maumere

Laporan Walburgus Abulat (Wartawan Pojokbebas) dan Kornel Wuli (Anggota JW Pena Inklusi)

Sementara perwakilan Transpuan Silvy Chipy pada kesempatan ini juga
mensyeringkan pengalamannya yang mulai berani menulis seputar hak-hak
transpuan dan kelompok rentan lainnya seputar pemilu aksesibilitas dan pemilu
2024 yang inklusi. “Saya sudah mengirim beberapa tulisan di beberapa media online
setelah saya mengikuti pelatihan Jurnalis Warga yang difasilitasi JW Pena Inklusi
bekerja sama dengan PPMN. Saya berupaya untuk terus menghasilkan tulisan
feature dan opini khusus terkait pemilu aksesibilitas menuju Pemilu 2024 yang
inklusi,” kata Silvy.

Sementara Maria Herliana dari Youth Voice Now (YVN), Kornel Wuli dari Komunitas
Humanitas, Mistica Bemu dari Fakultas Hukum Universitas Nusa Nipa (Unipa)
Indonesia, dan Daniel Alot dari Kopal/Fasdesta dalam sharing pengalaman
menyatakan tekad mereka untuk menuangkan tulisan dalam bentuk feature
atau opini terkait pelbagai kebijakan pemerintah yang belum ramah terhadap
kelompok rentan, khususnya difabel, korban kekerasan seksual, hak-hak perempuan
yang terabaikan di bidang politik, dan pelbagai stigma terhadap transpuan, dan
kelompok rentan lainnya. “Kami yang tergabung dalam Jurnalis Warga Pena Inklusi ini siap menyukseskan

BACA JUGA:
Aktivis Jejaring HAM di Maumere Bermalam di Halaman Kantor Kejari Sikka Selama 5 Hari, Ini Alasannya
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More